• Date: … – 11 Nov 2025

    Aku lahir di keluarga besar

    Aku tidak penuntut tapi juga tidak penurut

    Aku punya mimpi menjadi besar

    Progresku tidak terucap tapi (syukurlah) terukur

    .

    Aku tidak (berencana) menulis ini menjadi kisah sedih

    Tapi dari sini, aku belajar mengenal diriku sendiri.

    .

    Kekuatan, kelemahan, dan hal2 yang membuatku terjatuh.

    Aku belajar memahami.

    Aku belajar menerima .. diriku.

    Bahwa untuk hidup, butuh semangat, tekad, dan kekuatan.

    Butuh (lebih) mencintai diri ..

    .

    Dan (ternyata) tidak perlu selalu menerima kritik orang lain.

    Serius.

    Tidak perlu.

    .

    Tau gak kenapa?

    .

    Karena walaupun yang mereka katakan (mungkin) benar

    Tetapi lebih banyak tidaknya ..

    Hahahhaaa

    .

    Siapa yang lebih tau mengenai diriku?

    Hanya aku.

    .

    Tidak ada yang pernah mengalami (persis) dengan apa yang kualami ..

    Dan di saat aku butuh pegangan,

    Aku MEMILIH untuk tidak berpegang pada perkataan orang lain.

    .

    Mereka melukai aku ..

    Tapi aku tidak mau sama dengan mereka.

    Aku akan tumbuh dan berkembang dengan indah ..

    Aku akan memilih kata2 yang baik ..

    Tatapan yang bersahabat.

    Aku akan memiliki baikku sendiri ..

    (Sambil berusaha tidak membunuh diriku sendiri ..)

    Tapi juga tidak mengusir bayang2 kelabu yang sering menutup mata dan hatiku.

    Aku diam saja …

    .

    Inilah caraku menerima keberadaan mereka.

    .

    Saat air mataku (sudah) habis,

    Aku masih punya .. pundak.

    Aku masih bisa menyangga leher dan kepalaku.

    Karenanya aku masih bisa berdiri tegak sampai hari ini.

    .

    Tapi .. sst ..

    Pundak ibu ..

    Adalah yang (teramat) kuhindari ..

    Jangan sampai aku rebah di atasnya ..

    Karena di saat itulah aku akan kehilangan seluruh kekuatanku.

    Kekuatan untuk merasa baik2 saja.

    Kekuatan untuk merasa aku berharga.

    Kekuatan untuk berdiri dan menjalani hari.

    .

    Jadi ..

    Cukup aku saja.

    Cukup dengan pundakku (saja).

    _🌷🌷🌷

  • Date: 28 Okt 2025

    Aku tertidur ..

    Saat ayah, ibu, dan kakak ada bersama ..

    Mereka tengah berbincang dan tertawa ..

    Aku suka.

    Rasanya hangat.

    Namun saat suara2 itu hilang,

    Aku bangun.

    Aku ditinggal (sendirian) dalam kamar dinding merah jambuku.

    .

    Sunyi menjalar.

    Mimpi berubah menjadi dingin dan menggigit.

    Aku menjerit dalam diam.

    Aku tidak suka ditinggal sendirian.

    .

    Apakah ada standartnya batas minimal umur aku harus tidur sendirian?

    .

    Apakah bisa tidak?

    Aku mau tidur dalam peluk.

    Dalam dengkur orang2 kesayanganku.

    Dalam ritme nafas yang berbaur merdu.

    Merdu sih menurutku.

    Aku suka dikenai nafas hangat mereka

    Tidak sengaja bersentuhan ..

    Berhimpitan tidak apa.

    Aku suka dipeluk (terlalu) erat ..

    Aku tidak sesak.

    Aku suka.

    Tapi tidak ada.

    .

    .

    .

    Umurku 3

    Sulit menyampaikan ingin.

    Kataku belum sempurna ..

    Perasaanku tak tercerna baik.

    Mauku menangis saja.

    Tolonglah mengerti apa yang ingin kukatakan.

    Tapi tidak.

    .

    Apakah aku sudah cukup besar untuk tidur sendirian?

    Aku sulit tidur.

    Aku keluar masuk kamar ..

    Beberapa kali setiap malam.

    Mengendap di gelap.

    Aku takut sendirian ..

    Aku membuka kamar mereka satu persatu.

    Mereka sudah terlelap.

    Tapi aku sama sekali tidak mengantuk.

    .

    Aku takut.

    .

    Takut apa?

    Hal2 yang tidak bisa kugambar dengan jelas.

    Jadi aku diam saja.

    .

    Mataku mungkin bicara ..

    Tapi bibirku terkunci.

    .

    Lihat aku dan mengertilah.

    .

    _🌷🌷🌷

  • Date: 27 Okt 2025

    (Salah satu) hobiku (yang terbesar) adalah makan.

    Sepertinya Bapa (selalu berusaha) mengingatkanku ..

    Untuk bersyukur melalui makanan2 lezat.

    Membuatku berterimakasih ..

    Bersyukur untuk setiap bibit tanam dan hewan ..

    Bersyukur untuk kemampuan cocok tanam para petani ..

    Bersyukur untuk setiap tangan yang mampu mencabutnya.

    Bersyukur untuk kepiawaian pemasok bahan2 baku makanan ..

    Bersyukur untuk setiap bumbu yang berhasil diciptakan ..

    Bersyukur untuk setiap kemampuan hebat para koki ..

    Bersyukur untuk setiap jasa pesan antar yang tersedia.

    Bersyukur ..

    Dan bersyukur.

    (Aku tersenyum)

    .

    Dunia ini memberikanku banyak pilihan.

    Mm contohnya ..

    Ada makanan enak di setiap gang.

    Di setiap blok ada 3 sampai 5 tukang gerobak mie ayam.

    Di setiap komplek ada 10 tukang gorengan

    Hooo .. betapa indahnyaaaaaaaa hidupku.

    .

    Aku tahu .. hidup itu berputar.

    Kadang bisa pilih2 mau makan apa, di mana, harga berapa.

    Kadang .. hanya punya 1 makanan untuk dimakan dalam 1 hari saja sudah bagus.

    .

    Apakah makanan selalu membuatku bahagia?

    Kupikir agak lama .. 

    Jawabannya adalah: tidak selalu.

    .

    Malam ini di tengah doaku ..

    Aku bicara dengan lirih ..

    Bapa, berikan makanan pada orang2 yang kelaparan itu.

    Kulihat beberapa.

    Dari sudut mataku .. beberapa kali.

    .

    Jika makanan itu membuatku (sekedar) bahagia.

    Makanan untuk mereka adalah hidup.

    .

    .

    .

    Ketika tidak ada makanan di meja ..

    Mereka (mungkin) bersungut iri ..

    Mempertanyakan di mana Tuhan berada.

    Perlawanan terhadap rasa lapar adalah teman sehari2.

    Menelan liur saat aroma lezat menari2 di udara adalah biasa.

    .

    Ketika tidak ada makanan di meja,

    Tidur adalah salah satu pilihan ..

    Untuk melewati hari.

    Berharap besok ada (sedikit) rejeki untuk dapat dibawa pulang.

    Agar ibu tidak terlalu lama kelaparan.

    Agar adik mendapatkan makanan cukup untuk pertumbuhannya.

    Agar ayah .. cukup kuat untuk mendorong gerobak tua usangnya.

    Tidak perlu ingin yang muluk.

    Begitu saja cukup.

    .

    Tidak ada makanan di atas meja ..

    Tidak berarti tidak hidup bahagia.

    .

    Ketika tidak ada makanan di atas meja,

    Beberapa akan berusaha lebih ..

    Mencari di mana limit mereka dan batasnya.

    Mengundang (cukup) simpati karena tekun dan terampil.

    Berlama di bawah peluh dan terik yang menggoreng gosong punggung dan wajah mereka. 

    .

    Ketika tidak ada makanan di atas meja,

    Mereka (jelas) lebih menghargai apa yang mereka miliki.

    .

    _🌷🌷🌷

  • Date: ..

    Hari baru tiba ..

    .

    .. Setidaknya rasanya baru untukku ..

    Entah sudah berapa lama .. 

    Berada dalam dunia antara.

    Mungkin beberapa jam .. atau mungkin beberapa pagi.

    Telinga kananku menangkap beberapa suara ..

    Namun otak abai mengartikan .. 

    .

    Biarlah seperti ini .. 

    Setidaknya .. sekarang .. 

    .

    Rasanya menyenangkan.

    Rasa sakitnya hilang.

    Paling tidak untuk sekarang ..

    Nafasku satu satu ketika itu .. 

    Berirama seperti yang seharusnya.

    Seperti beberapa waktu sebelum serangan itu datang 

    Paling tidak, kali ini aku bisa bernafas dengan benar …

    .

    Kuterdorong ..

    Untuk membuka mataku sedikit .. 

    Sekeriap sinar datang dari luar ..

    Warnanya begitu kontras saat itu .. 

    Hingga ku putuskan kembali tenggelam dan tetap berada dalam gelap beberapa saat lamanya.

    5 menit lagi .. 

    Kantuknya belum hilang .. 

    Perlahan kurasa sedikit tenaga

    … telah sampai ke ujung jemari

    Kugerakkan tubuh yang telah kaku dalam satu posisi yang sama selama beberapa waktu 

    Pagikah saat ini?

    .

    Saat sadar sepenuhnya, semua rasa sakit itu begitu menusuk .. 

    Dari segala sisi .. hingga tulang belulangku ikut berteriak 

    Kutahan dalam diam 

    .. hingga hilang sadarku 

    .

    Dia datang lagi .. 

    Menemani cukup lama setiap kali .. 

    Di saat2 lelapku  

    Setidaknya saat kusadar, aku tahu itu dia .. 

    kuhirup aromanya yang berbeda setiap hari darinya 

    Tak perlu membuka mata untuk memastikan itu dia .. yang kucinta .. 

    Aku hilang lagi .. 

    .. semakin lama semakin sedikit kesadaran yang kumiliki .. 

    Kutinggalkan hebatku di belakang .. 

    Aku hanya aku 

    .. 

    Kuingat satu penggal kisah beberapa waktu kemarin .. 

    Ia memanggilku .. 

    Memanggil namaku .. 

    Kucari dan tak kutemukan .. 

    .. Kumenoleh dan Dia ada di sana .. 

    Menatap ku lekat2 dan berkata .. waktu dunia ku sudah hampir selesai .. 

    Saat itu kujawab, β€œYa Bapa .. seperti kehendak-Mu lah yang terjadi ..”

    .

    Saat ini adalah hari yang baru itu .. 

    Kesempatanku mengucap perpisahan ..

    Sakitnya kembali datang .. 

    Sampai ke tulang2 .. 

    Kutahan dalam diam .. 

    Kudorong mataku membuka .. 

    Kumencari siapa yang ada 

    .. Orang2 yang kusayangi semuanya di sana .. 

    Semuanya .. termasuk dia yang kucinta.

    .

    .

    .

    Matanya terpaku padaku 

    Sinar matanya melembut .. 

    Dia mendekat 

    β€œHai .. β€œ, katanya 

    Suaraku hilang ..

    Sudah berhari2 tak kugunakan .. 

    Kulihat dia .. 

    Kutersenyum sedikit2 .. 

    Rasa sakitku menarikku kembali ..

    Wajah2 yang kukasihi ..

    Kuperhatikan satu persatu .. 

    Kuucap berpisah melalui tatapan .. tanpa kata 

    Terimakasih Bapa .. untuk mereka yang kumiliki

    Kuberdoa untuk kebahagiaan mereka ..

    Mereka yang sudah berusaha berjuang bersamaku hingga saat ini

    Berkati mereka Tuhan

    .

    .. dan kupergi  

    _🌷🌷🌷

  • Date: 22 Okt 2025

    Hari sudah gelap ..

    Awan tidak lagi abu2 .. ia hitam.

    Mm .. mungkin warna sebenarnya biru kelabu ..

    Biru nila? Biru jingg-a?

    Atau benar hitam?

    Tidak lagi kelihatan ..

    .

    Lupakan.

    .

    Rintik hujan menanti ditemani

    Hinggap .. menari dengan angin di kaca yang berembun.

    Kucoba melihat jauh, menembus rintiknya ..

    Dalam nuansa nada 90-an.

    .

    Yeayy!

    1 hari lagi selesai ..

    Aku bersyukur telah melewati hari2 ini dengan baik.

    Bersyukur ..

    Masih ada di sini ..

    Sampai hari ini ..

    Berkat kemurahan Bapaku.

    .

    Lampu hijau.

    Ah .. aku harus kembali berkendara ..

    Namun pikirku terbelah.

    Di saat yang sama,

    Aku sadar kini berada di tengah masa pintaku dulu.

    Pinta yang dulu begitu lugu ..

    Melihat dunia dengan mata terbelanga

    Dan hati berdebar.

    Karena terlalu menginginkannya.

    Dulu .. aku tidak sabar untuk tumbuh besar ..

    Memiliki keputusan2ku sendiri.

    Memiliki kartu id yang bergerak ringan sesuai langkahku.

    .

    Memiliki pekerjaan (lain) yang kubanggakan.

    .

    Namun hidup tidak selalu mudah.

    Tidak selalu ringan seperti tampaknya.

    Yang dalam prosesnya selalu indah ..

    Seperti kisah cerita2 pendek yang ada di kepalaku.

    .

    Sekian waktu kulewati dengan berjuang.

    Dan waspada.

    Melawan banyak ego yang ingin tumpah.

    Menepis semua cemburu akan cemerlangnya teman2 se-team-ku.

    Meredam kata pahit dan pedas yang ditujukan kepadaku.

    Aku merespon lemah.

    Sambil menolak berkata aku bodoh.

    Karena nyatanya memang tidak.

    .

    Aku (sedang) belajar.

    Untuk tidak mengulang.

    Menggunakan rantai yang sama untuk mencambuk.

    Memperlakukan orang2 di sekitarku dengan cara buruk itu.

    .

    Leader yang baik .. akan tahu bagaimana memperlakukan orang2 di sekitarnya dengan bijak.

    Ia akan menggali potensi team-nya.

    Melihat dengan peduli.

    Tidak dengan cara buruk.

    Ia menempatkan dirinya sebagai pembimbing.

    Tidak harus lembut.

    Tetapi tidak perlu menjatuhkan peluru2 untuk membuat lubang di dada yang berharga.

    Tidak mematahkan semangat.

    Tidak menjatuhkan.

    .

    Masa dan pinta ..

    Hadir dalam satu kesatuan.

    .

    Aku .. tidak akan menyerah.

    Dalam kejatuhan, aku belajar menumbuhkan semangat.

    Dalam waspada, aku belajar menghargai diriku sendiri dan orang lain.

    .

    Aku, masa, dan pinta.

    _🌷🌷🌷

  • Date: 03 Nov 2022

    Setelah separuh pagi bercakap-cakap dengan Bapa

    Saat ini 06.30 pagi ..Β 

    Dengan langkah ringan, bersiap membawa domba2 kepunyaan-Ku ke padang rumput yang luas ..

    Kuamati mereka satu persatu .. 

    Tidak hanya Aku ..Β 

    Mereka pun terlihat bersemangat …

    Mata-Ku bersentuhan pada 1 domba 

    Domba terkecil pada kawanan ini .. 

    Kusempatkan berlutut … menyerah pada keinginan hati untuk membelainya 

    Warna hijau terhampar penuh ..

    Sampai ke sudut2 mata-Ku

    Tetesan embun pagi masih menggelayuti ujung dedaunan itu 

    Udara juga punya andil memenangkan hati-Ku ..

    Beraroma menyegarkan.

    Domba2-Ku akan mendapatkan yang terbaik untuk dimakan hari ini .. 

    Ku berjalan di depan mereka lambat2 ..

    Cukup untuk merasakan mereka semua secara berirama mengikuti langkahku …

    Sesekali kusisir mereka semua yang cukup banyak jumlahnya .. 

    Berjalan berkelompok sebagai satu kesatuan .. 

    Domba2 yang setia .. 

    Domba2 kesayangan-Ku .. 

    …

    Rumput pagi ini lezat

    Heii .. apa itu!

    Warna kuning kecil terbang melintasi mataku 

    Sudah terbang jauh dan tidak kelihatan ..

    Biarlah ..

    Kulanjutkan ritual makanku 

    Rumput ini terasa terlalu segar dan menyenangkan ..

    Aku suka memakannya banyak2 .. meletakkannya di dalam mulutku dengan takaran penuh

    Kugigit2 berulang dalam mulutku 

    Kutelan tak bersisa 

    Hmm .. 

    Si kuning itu lagi .. 

    … Apakah itu?

    Kali ini aku mengunyah dengan mata teralih 

    Lekat pada mahluk kecil itu .. 

    Belum pernah kulihat mahkluk yang begitu cantik .. begitu mungil .. begitu menarik 

    Ada kerekatan dalam hati

    Jantungku berdetak lebih segera 

    Kulupakan rasa di perutku ..

    Mulai kuikuti dengan ujung mataku kemanapun dia pergi .. 

    Ia mulai menjauh .. 

    Mataku terlalu terpesona .. 

    Aku mengikutinya dengan kaki2 kecilku ..

    Terpaku pada indahnya dia ..

    Sesekali ia hinggap di daun 

    Wow .. hahahha .. sekarang ia di atas hidungku .. 

    gatal …  o .. o .. hatchiiii!

    Hahahaha .. gatal .. dan iapun melanjutkan terbangnya 

    Menyenangkan ..

    Aku berputar2 di atas hijaunya rumput pagi itu 

    Hmm .. tunggu .. 

    Rasanya terlalu sepi .. 

    Kualihkan pandangan ke sekelilingku .. 

    O tidak .. aku sendirian .. terpisah dari gerombolanku ..

    Aku terdiam cukup lama .. sudah tidak terlihat lagi mereka ada di mana 

    Kakiku gamang .. mau beranjak salah .. 

    Jika diam, aku akan semakin tertinggal 

    .. Tapi kemana?

    …

    Rasanya tidak benar .. 

    Seperti ada yang hilang .. tidak genap seperti pergi tadi 

    Kuhitung lagi domba2ku .. satu .. dua .. tiga .. 

    .. Detak jantung-Ku semakin terdengar keras di telinga 

    Jeda per detak sepertinya bertambah cepat .. 

    .. domba kecil itu .. 

    Kemana dia?

    Kutinggalkan domba2 yang sedang makan baik2 itu ..

    Akan kucari 1 yang hilang ..

    Kutelusuri padang itu .. namun tak Kulihat dia 

    Keselisahan menular pada alam

    Langkah kaki semakin lebar .. Aku mencari ke manapun ku bisa pergi ..

    Mungkin di balik pepohonan sana?

    Atau di balik bebatuan di ujung berlawanan?

    Akan telusuri keduanya .. 

    Nafas-Ku berat .. bukan karena panjangnya langkah yang sudah kubuat 

    Tapi karena kekhawatiran ..

    pada si kecil kepunyaan-Ku yang entah kemana

    …

    Awannya mengelabu .. 

    Sepertinya mau hujan 

    Harusnya ku diam saja tadi di tempat kusadar terpisah ..Β 

    Tapi aku begitu gusar .. 

    Mana gembalaku yang baik itu?

    Tidakkah ia sadar aku tidak ada?

    ..

    Ada banyak domba .. mungkin ia bahkan tidak menyadarinya ..

    Sudah banyak langkah .. menyesal mengapa tergoda makhluk kuning kecil itu .. 

    Keberadaannya tidak membuat ku merasa senang lagi 

    Kubiarkan ia menemani berputar2 di sekitar jalanku .. 

    Aku hanya ingin ditemukan .. 

    …

    Seketika Aku terdiam di satu pijakan 

    Aku sempat menahan nafas .. 

    Itu dia .. domba kecilku .. 

    Di balik rerumputan tinggi .. 

    Ia begitu kecil sehingga sulit ditemukan .. 

    Kulompati rumput itu dua2 .. 

    Secepat mungkin meraih dia .. 

    …

    Gemerisik rumput .. dari sebelah belakang .. 

    Aku menoleh … berharap bukan binatang buas yang datang

    Semoga aku masih bisa bertemu gembalaku ..

    .

    Oh itu dia .. 

    Berlari menemukanku

    Kakiku goyah gemetar .. terpaku tidak bisa bergerak 

    Kuputuskan menunggu .. ia meraihku

    .

    Ia membungkuk dengan keringat besar2

    Ia mengangkatku di atas bahu-Nya

    dengan tatapan paling hidup yang pernah kulihat .. 

    Ia tersenyum .. ia tidak bertanya mengapa aku pergi .. 

    Ia hanya berucap syukur aku baik2 saja ..

    Buluku sedikit kotor .. kakiku sedikit sakit .. 

    Tapi saat melihat Dia datang, semua kekotoran dan kesakitan yang kurasa sebelumnya menjadi kebas .. 

    Tak kupikirkan lagi penyesalan karena teralih

    Aku hanya merasakan belaiannya pada buluku yang ternoda .. 

    β€œTerimakasih .. sudah mencari dan menemukanku ..”

    …

    Sebab Aku berkata kepadamu, β€œTidak ada yang lebih berharga dari 1 anak hilang yang ditemukan kembali.”

    _🌷🌷🌷

  • Date: 28 Okt 2022


    Hari ini masih pagi-pagi benar

    .. Sayup2 ku dengar suara .. 

    Suara apakah itu?

    .. Suara yang riang menarik hati .. 

    Dari manakah suara itu datang?

    .. Kutegakkan panca indraku

    .. Rasanya dari sana .. dari ujung jalan itu .. 

    Mengapa rasanya begitu indah dan menarik hati ..

    Bolehkah kumelihatnya?

    .. Hanya sebentar saja ..

    .. Hanya mengintip sebentar .. Lalu aku akan kembali lagi ..

    Bolehkah?

    Aku melihat-Nya sedang duduk diam dalam hadirat Bapa-Nya ..

    Mungkin aku bisa mengendap2 pergi .. 

    Tanpa ketahuan?

    …

    Masih kudengar suara yang memikat itu 

    .. Memanggil2 untuk datang .. 

    Semakin lama semakin menarik 

    Sebuah lagu ..

    .. dengan nada-nada yang indah .. 

    Aku terpanggil sekali lagi untuk melihat .. siapakah yang menciptakan melodi seindah itu .. 

    Bolehkah aku pergi .. 

    .. hanya sebentar .. 

    Menoleh pada-Nya sekali lagi 

    Aku mendekati Dia .. 

    Perlahan .. 

    Dengan keinginan yang semakin kuat dalam hati 

    Bicara terbata dan perlahan berucap ijin 

    Mencari2 cara agar Ia setuju 

    Memalingkan kepala daripada-Nya ..

    Berkata:

    β€œBapa, berikan aku waktu untuk pergi .. sebentar saja. Ada lagu indah di ujung jalan itu .. Aku melihat adanya kesukaan di sana.”

    Ia hanya memandangku .. 

    Belum menjawab .. 

    Sudah kutinggalkan Dia 

    Berlari pergi

    .. meninggalkan Dia yang masih melihatku dari kejauhan

    …

    Lagunya indah .. 

    Dimainkan oleh beberapa orang .. bersahut-sahutan dengan irama yang menyenangkan

    Wangi harum manis mengembang di udara .. 

    Ada gelembung2 sabun di sana-sini

    Angin lembut membelai pepohonan dan bunga2 

    Aku bergumam, β€œBapa .. di sini indah sekali.”

    .. Bolehkah aku lebih lama di sini?

    …

    Lagunya berganti ..

    Tidak lagu yang sama dengan yang kudengar tadi 

    Iramanya kali ini membuatku diam dan tertegun karena lebih indah

    Namun di saat yang bersamaan 

    Muncul ketakutan, kekhawatiran .. hati yang gelisah 

    Tanpa aku sadar, kupeluk diriku .. 

    Menggigil karena banyak rasa itu

    …

    Ada sentuhan lembut ..

    Aroma yang kukenal .. 

    Itu Dia .. 

    Kali ini kulihat Dia di sebelahku .. 

    Memegang tangan kecilku .. dengan tangan besarnya yang lembut

    Ia tersenyum menenangkan .. 

    Hati seorang Bapa ..

    Ia berbisik,

    β€œAnak-Ku .. kamu sudah pergi lebih lama dari yang kamu minta .. 

    Kembalilah .. 

    Tidakkah Engkau cukup hanya memiliki-Ku?”

    _🌷🌷🌷

  • Welcome to WordPress! This is your first post. Edit or delete it to take the first step in your blogging journey.